4 Negara Kuat Ini Dapat Dampaki Arah Perang di Gaza

4 Negara Kuat Ini Dapat Dampaki Arah Perang di Gaza

MGO303 – Perselisihan di antara Israel dan barisan milisi Gaza Palestina, Hamas, kenyataannya turut menggeret sejumlah kemampuan besar dunia seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Rusia, dan China.
Sejumlah negara adidaya yang terdiri atas block Barat dan block Timur itu mempunyai pandangan yang tidak sama berkaitan salah satunya perselisihan paling panjang di Timur tengah tersebut.

Berikut pandangan ke-4 negara itu dalam perselisihan Israel-Hamas.

1. Amerika Serikat (AS)

AS memperjelas tempatnya saat memberikan dukungan Israel, dalam apa yang dikatakan sebagai haknya saat menjaga diri dan menyumpah tindakan gempuran Hamas. Support ini segera diberi Presiden AS Joe Biden ke Pertama Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada kunjungannya ke Israel.
Biden, dalam lawatan itu, bahkan juga memperjelas dengan tegas jika dianya seorang Zionis. Sumber petinggi AS yang mendatangi tatap muka itu, menjelaskan pengakuan Biden disongsong anggukan dari politikus dan jenderal Israel.
Support ini diberi dalam penerjunan kapal induk AS dekati gaza. Minggu kemarin, DPR AS menyepakati paket kontribusi militer sebesar US$ 14,3 miliar (Rp 222 triliun) untuk Israel di tengah-tengah perang Gaza.
Walau demikian, Biden ternyata pikirkan jalan Palestina untuk merdeka. Ini dipertegasnya pada sebuah interviu pada tengah Oktober kemarin. Pengakuan itu disebutkan Presiden 80 tahun itu, di tengah-tengah penyiapan pasukan Israel lakukan gempuran darat ke daerah tersebut.
Saat ditanyakan oleh program informasi CBS 60 Minutes apa ia akan memberikan dukungan wargaan apa pun itu di Gaza oleh sekutu Amerika, Israel, Biden menjawab “Saya berpikir itu ialah kekeliruan besar”. Tetapi, dia mengutamakan Hamas, yang kuasai daerah Gaza sekarang ini, “tidak sebagai wakil semua masyarakat Palestina”.
Dia juga sepakat dengan usaha “menghilangkan Hamas”. Saat ditanyakan lagi apa Hamas, harus dilenyapkan, Biden berbicara “iya”.
“Tapi harus ada kewenangan Palestina. Harus ada jalan ke arah negara Palestina,” sambungnya mengulang ajakan lama AS sebagai jalan keluar dua negara.

2. Inggris

Sama dengan AS, Inggris ambil posisi memberikan dukungan Israel dan menyumpah Hamas. PM Inggris Rishi Sunak bahkan juga sudah melangsungkan lawatan ke Israel untuk memberi suportnya ke PM Netanyahu.
London bahkan juga mengirim pesawat pengintai, dua kapal simpatisan Angkatan Laut, dan sekitaran 100 anggota Marinir ke daerah dekat Israel dan Gaza.
Dalam negeri, Inggris larang pemakaian jargon-slogan support Palestina seperti From The River to The Sea, Palestine Will Be Free. Partai Pekerja Inggris pada Senin minggu kemarin menskors Anggota Parlemen Andy McDonald karena memakai frasa itu dalam pidatonya di rapat umum pro-Palestina.
Federasi Sepak Bola di Inggris sudah larang pemain memakai jargon itu di akun sosial media individu mereka. Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman memvisualisasikan demo pro-Palestina sebagai “pawai kedengkian” dan mengingatkan jika jargon itu harus didefinisikan sebagai tanda-tanda kemauan keras untuk menghilangkan Israel.

3. Rusia

Berlainan dengan Washington dan London MGO777, Rusia ambil pendekatan lebih netral dalam perselisihan Israel dan Hamas. Moskow tidak menyumpah Hamas dan masih tetap mengadvokasi gencatan senjata antara ke-2 nya.
Pada awal mula perselisihan, Juru Berbicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia, Maria Zakharova, menjelaskan eskalasi perselisihan di daerah itu sebagai resiko dari ketidakpatuhan ketentuan internasional yang atur pembangunan negara Palestina merdeka berdasar tepian tahun 1967,
Disamping itu, Moskow yakin jika Palestina dan Israel harus mengawali perundingan selekasnya. Rusia mendesak kedua pihak untuk tinggalkan kekerasan dan gencatan senjata.
Dalam pada itu, dalam pengakuan terkini, Rusia pada Senin mengatakan disudahinya pertarungan di Gaza dan menjelaskan diawalinya lagi pembicaraan Palestina-Israel penting untuk menghindar dari dampak negatif perang yang bertambah luas dan kenaikan “kegiatan teroris”.
“Fokusnya sekarang ini ialah pemberhentian secepat-cepatnya perseteruan di Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia. “Bila tidak, kita akan hadapi dampak negatif radikalisasi dan kenaikan kegiatan teroris dan bahaya perselisihan yang meluaskan daerah geografisnya.”

4. China

Beijing, yang mempunyai jalinan diplomatik Israel dan Palestina, sudah mengirim utusannya untuk Timur tengah, Zhai Jun. Tetapi baik Presiden China Xi Jinping atau Menteri Luar Negerinya, Wang Yi, tidak pernah berkunjung daerah itu semenjak pecahnya pertarungan.
Xi sudah mengatakan gencatan senjata sementara Wang menjelaskan jika sumber perselisihan “berada pada realita jika keadilan belum sempat ditegakkan pada masyarakat Palestina” dan jika “hukuman kelompok” pada masyarakat Palestina harus disudahi.
China secara bersejarah memberikan dukungan perjuangan MGO55 Palestina sepanjang sejumlah dasawarsa, begitupun Uni Soviet sepanjang Perang Dingin. Belakangan ini, China kemampuan itu berusaha menyamakan jalinan lebih kuat dengan Israel dengan usaha diplomatik mereka yang bertambah luas untuk memperoleh sekutu di dunia Arab.
Di lain sisi, ada keinginan China bisa manfaatkan jalinan dekatnya dengan Iran, yang memberikan dukungan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, untuk menurunkan kemelut. Beberapa petinggi AS diberitakan menekan Menteri luar neger China Wang Yi untuk “mendesak ketenangan” pada Iran, yang disebut penunjang ke-2 barisan tersebut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *