heartsonfirereviews.com – Performa garang Juventus awalnya musim ini bisa membuat team lupakan zaman ‘sepak bola dinosaurus’ peninggalan Massimiliano Allegri.
Cap menjemukan sering menempel dengan jati diri permainan Juventus saat diatasi Massimiliano Allegri.
I Bianconeri seringkali dinilai karena kerap bermain protektif dengan strategi kuno ala-ala dinosaurus dan tidak lapar cari kemenangan.
Sekalinya menang, benar-benar wajar Allegri bawa club hanya menang 1-0 dengan performa jauh dari mengagumkan.
Semua stigma itu dengan setahap tergerus dengan kehadiran Thiago Motta.
Mantan pelatih Bologna bawa nafsu baru untuk bawa kesegaran di tim Bianconeri.
Sejumlah pemain deadwood disingkirkannya, diganti oleh deretan tenaga muda yang penuh rasa lapar.
Hasilnya memanglah tidak instant.
Perform sepanjang pramusim tempo hari sebelumnya sempat mendatangkan kebimbangan.
Beberapa suara di sosmed dapat menjadi cermin kekhawatiran jika tidak bakal ada peralihan bermakna dari suksesi kepelatihan ini
Juve cuma menuai satu kemenangannya atas 4 pertandingan eksperimen.
Itu juga hanya dicapai atas team U-23 mereka dengan score 4-0.
Selainnya, anak asuh Thiago Motta disikat club seksi 2 Liga Jerman Nuernberg (0-3) dan team kuat Spanyol Atletico Madrid (0-2), dan disertai peserta Liga Prancis Brest (1-1).
Namun, sesudah turun ke medan sebetulnya, tim muda bentukan mantan pemain tengah Inter Milan itu tampilkan segi berlainan.
Juve dibawa menulis hasil prima dalam dua minggu awalnya Liga Italia 2024-2025.
Performa itu di ikuti beberapa hal positif lainnya.
Juventus melindas Como 3-0 pada pekan awal.
Jika hasil atas team promo itu tidaklah cukup memberikan keyakinan, kemenangan minggu selanjutnya jadi bukti kegarangan mereka bukan kebenaran.
Juve menanggalkan tuan-rumah Hellas Verona dengan score 3-0 di Stadion Marcantonio Bentegodi, Senin (26/8/2024).