heartsonfirereviews.com – Trend kemenangan Inter Milan di tour pramusim stop. Sesudah menang 2-1 atas Pergolettese (22 Juli 2024) dan 3-0 atas Las Palmas pada 28 Juli 2024, mereka pada akhirnya terganjal.
Yang menyandung ialah club Serie B, Pisa. Pertandingan eksperimen itu usai imbang 1-1. Itu hasil yang cukup. Karena Inter Milan yang dengan status juara bertahan Serie A itu nyaris kalah pada Sabtu, 3 Agustus 2024 WIB.
Bagaimana tidak? Pisa unggul lebih dulu melalui gol Gabriele Piccinini di menit ke-45+1. Nerazzurri (panggilan Inter) tidak dapat menyamai posisi sampai set ke-2 nyaris usai.
Tetapi Inter pada akhirnya cetak gol melalui Yann Aurel Bisseck di menit ke 90+6.
Laga yang berjalan di Stadio Tempat Garibaldi, kandang Pisa itu, jadi lebih menarik karena menghadapkan dua saudara. Yaitu Filippo Inzaghi yang sekarang latih Pisa, bertemu dengan adiknya, Simone Inzaghi, yang menggarap Inter Milan.
Si kakak Filippo, legenda Juventus dan AC Milan, pasti tidak ingin kalah pada adiknya. Karena itu, walau cuma tangani Pisa, dia pastikan anak buahnya berusaha keras menaklukkan Inter Milan.
“Ini cuma sebuah laga pada awal Agustus. Tetapi yang saya sukai di luar hasil seimbang ini ialah semangat beberapa pemain. Mereka hebat,” papar Filippo Inzaghi ke Eurosport.
“Team ini menjaga apa yang sudah dilakukan baik, berusaha keras dan tampil beresiko di muka juara Italia yang pasti sedang dipulas kembali, kami senang,” terangnya.
Jalannya Laga Pisa versus Inter
Pada awal laga, Simone Inzaghi turunkan sejumlah pemain inti yang baru datang dari saat liburan sehabis Euro 2024. Kedatangan dua pemain baru, kiper Josep Martinez dan pemain tengah Piotr Zielinski, jadi perhatian.
Josep Martinez memperlihatkan ketenangan di bawah garis, sedangkan Piotr Zielinski kelihatan aktif gerakkan baris tengah.
Tetapi, Inter malah kecolongan diakhir set pertama. Gabriele Piccinini dapat manfaatkan kesalahan pertahanan Inter Milan dan cetak gol yang bawa Pisa unggul 1-0.
Gol itu memperlihatkan jika Pisa tidak dapat dipandang sepele walaupun mereka asal dari seksi lebih rendah. Score itu bertahan sampai turun minum, memberikan Pisa keyakinan diri lebih.
Masuk set ke-2 , Simone Inzaghi lakukan sejumlah penggantian pemain untuk mengganti dinamika permainan.
Inter Milan mulai memimpin jalannya laga, membuat banyak kesempatan, tapi penuntasan akhir yang kurang optimal membuat mereka kesusahan cetak gol balasan.
Supremasi Inter Milan kelihatan terang dari kepenguasaan bola dan beberapa serangan beresiko yang mereka bangun.